Kehamilan tampaknya merupakan hal yang sederhana bagi sebagian pasangan suami istri. Sebaliknya, yang lainnya memerlukan upaya lebih untuk bisa hamil. Salah satunya terkait dengan program kehamilan. Program kehamilan diartikan sebagai upaya “sengaja” yang dilakukan oleh pasangan untuk mempercepat kehamilan. Faktanya, ini lebih cocok untuk pasangan yang menderita infertilitas, yaitu kesulitan hamil jika berhubungan seks secara teratur (2-3 kali seminggu) selama setahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi. Namun, semakin banyak pasangan yang ingin memiliki anak segera setelah mereka menikah.
Langkah-langkah
Program kehamilan yang baik harus terencana, terstruktur, serta memiliki target yang jelas. Berikut langkah-langkahnya:
- Konsultasi dengan ahli
Ketika Anda memutuskan untuk menjalani program kehamilan, hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah mencari dokter spesialis kesuburan dan pusat kesehatan tertentu yang menangani hal tersebut. Mulailah dengan menemui dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter konsultan kesuburan, atau dokter spesialis kebidanan dengan pelatihan infertilitas. - Mengevaluasi penyebab infertilitas
Setelah konsultasi, dokter akan memutuskan apakah pasangan tersebut memiliki masalah infertilitas. Jika terdapat infertilitas, penyebabnya harus ditentukan dan diatasi. Infertilitas dapat disebabkan oleh penyebab laki-laki (35%) atau perempuan (35%). Sisanya disebabkan oleh berbagai penyebab atau bersifat idiopatik (tidak diketahui penyebab spesifiknya). - Mengikuti anjuran dokter spesialis kandungan
Dokter akan mengatasi terlebih dahulu masalah penyebab kemandulan sebelum menetapkan program kehamilan terbaik. Perawatan berikut ini umum digunakan dan bergantung pada etiologi, lamanya infertilitas, usia wanita/pria, dan preferensi pribadi:- Perubahan gaya hidup. Menurunkan atau menambah berat badan hingga mencapai berat badan yang sehat, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, mengendalikan stres, dan menghindari rokok, alkohol, dan obat-obatan adalah bagian dari hal ini.
- Pembedahan biasanya dilakukan pada pria dalam kasus varikokel (pembengkakan pembuluh darah skrotum), yang sering menyebabkan kemandulan. Sementara itu, pembedahan dilakukan pada wanita yang mengalami penyumbatan saluran tuba, endometriosis, dan pengangkatan polip atau mioma.
- Obat kesuburan diberikan. Obat-obatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah, bentuk, dan mobilitas sel sperma pada pria. Sedangkan pada wanita, obat ini mengontrol atau meningkatkan proliferasi sel telur yang sehat. Kebanyakan obat kesuburan bekerja dengan cara yang sama seperti hormon alami di dalam tubuh.
- Penentuan Metode
Setelah mengatasi penyebab infertilitas, pasangan dapat merencanakan program kehamilan yang sebenarnya. Beberapa pasangan harus tetap menjalani pola hidup sehat dan mengonsumsi obat-obatan sesuai anjuran dokter hingga kehamilan tercapai. Secara umum, ada dua cara untuk mencapai kehamilan pada situasi infertilitas, yaitu:- Program kehamilan alami. Proses pembuahan masih terjadi secara organik dalam pendekatan ini, terutama melalui hubungan personal. Namun frekuensi kontak intim dan waktu terbaik untuk melakukan pembuahan harus diatur. Peluang kehamilan tertinggi terjadi pada pasangan yang berhubungan seks 2-3 kali seminggu, dimulai segera setelah menstruasi berhenti, menurut penelitian. Hal ini meningkatkan kemungkinan terjadinya pembuahan pada masa subur, dan kualitas cairan sperma sangat baik.
- TRB (teknik reproduksi berbantuan) meliputi:
- IUI adalah singkatan dari inseminasi intrauterin. Ini adalah proses dimana cairan sperma pria dimasukkan ke dalam rahim wanita melalui tabung tipis seperti sedotan. Pendekatan ini dapat digunakan bersamaan dengan obat perangsang ovulasi.
- IVF adalah singkatan dari In Vitro Fertilization. Pemupukan dilakukan di laboratorium menggunakan FIV. Embrio kemudian ditempatkan ke dalam rahim wanita. Stimulasi atau induksi ovarium, pengambilan sel telur atau pengambilan sel telur, pembuahan dan kultur embrio, serta transfer embrio merupakan langkah-langkah FIV yang umum. Embrio dari tahap terakhir FIV dapat dikriopreservasi untuk digunakan pada tahap transfer berikutnya.
- Prosedur TRB lainnya termasuk donasi sperma, donasi sel telur, donasi embrio, dan ibu pengganti.