Salah satu jenis penyebab sumbatan saluran telur yang dapat menyulitkan kehamilan adalah hidrosalping. Istilah medis “hidrosalping” berasal dari bahasa Yunani, di mana “hidro” berarti air dan “salping” berarti tuba falopi. Karena kerusakan dan sumbatan yang parah pada tuba falopi, kondisi ini merupakan salah satu penyebab infertilitas yang paling umum.
Hidrosalping biasanya terj\adi di bagian fimbriae tuba, yang terletak persis di sebelah ovarium. Akibatnya, sel telur yang dilepaskan selama ovulasi tidak dapat memasuki tuba falopi dan bertemu atau dibuahi oleh sel sperma. Namun, hidrosalping juga dapat terjadi di ujung lain tuba, di bagian ismus, yang terhubung ke rahim.
Hidrosalping dapat terjadi di salah satu tuba falopi atau di keduanya. Peradangan, baik akut maupun kronis, merusak integritas struktur tuba falopi dan merupakan faktor utama yang menyebabkan hidrosalping. Kerusakan ini menyebabkan sumbatan tuba, yang menghalangi cairan fisiologis biasa di dalamnya untuk mengalir keluar. Pada akhirnya, cairan ini terakumulasi. Tuba falopi akan melebarkan karena cairan yang menumpuk ini.
Penyebab Hidrosalping
Berbagai macam penyakit dapat menyebabkan hidrosalping, termasuk:
- Endometriosis, yang didefinisikan sebagai pertumbuhan dinding rahim di luar rahim.
- Karena cairan yang terakumulasi mengandung darah, hidrosalping yang disebabkan oleh endometriosis biasanya disebut sebagai hematosalping.
- Induksi ovulasi: Wanita yang menjalani program hamil dapat mengalami peningkatan produksi cairan pada tuba falopi karena stimulasi hormonal.
- Infeksi bakteri menular seksual yang menyebabkan radang panggul
- Dalam kasus seperti chlamydia atau gonorrhea, perlengketan jaringan menyebabkan hidrosalping, yang merupakan komplikasi yang umum.
- Riwayat operasi seperti pasca histerektomi, yang berarti pengangkatan rahim, atau ligasi, yang berarti pengikatan tuba.
- Organ panggul terbungkus dengan ketat.
- Sumber infeksi tambahan, seperti apendisitis (penyakit usus buntu).
- Kanker yang jarang terjadi pada tuba falopi
Bagaimana Efek Hidrosalping pada Fertilitas?
Melalui beberapa cara, hidrosalping dapat mengganggu kesuburan. Yang pertama dengan menghindari kehamilan. Ketika cairan menutupi tuba falopi dan membengkak, sel telur tidak dapat melaluinya dan sperma tidak dapat bergerak secara normal untuk membuahi. Yang kedua, meskipun hanya satu tuba yang terdampak, cairan dari tuba tersebut dapat terkumpul di dalam rahim dan bersifat toksik atau beracun. Yang ketiga, reseptivitas endometrium menurun karena cairan pada hidrosalping, sehingga embrio tidak dapat berimplantasi. Yang terakhir, cairan di dalam rahim dapat secara mekanik “menghanyutkan” embrio yang ditransfer melalui program bayi tabung atau yang terbentuk secara alami.
Fakta bahwa pasien dengan hidrosalping yang tidak diobati dan menjalani program bayi tabung memiliki tingkat kehamilan yang jauh lebih rendah ketimbang mereka yang tidak memiliki hidrosalping; sebaliknya, tingkat keguguran lebih tinggi pada pasien-pasien ini. Penemuan ini mendukung teori kedua hingga keempat ini.
Gejala Hidrosalping
Sebagian besar wanita dengan hidrosalping tidak menunjukkan gejala apa pun, kecuali kesulitan hamil. Pada sebagian wanita, kehamilan ektopik, atau di luar kandungan, adalah tanda pertama gangguan tuba, yang dapat fatal jika tidak diobati dengan segera. Sebagian wanita kadang-kadang mengeluhkan nyeri yang berterusan di panggul atau perut bawah, yang dapat memburuk selama dan setelah haid. Wanita dengan hidrosalping juga mungkin mengalami keputihan.
Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.
Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:
081336865595
Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya