fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595
Category filter:AllInformationKesehatanTipsUncategorizedVideo
No more posts

Artikel

Semoga informasi ini bermanfaat untuk anda dan keluarga
artikel-2024-04-16T143413.258.png
15/Apr/2025

Pernahkah Anda mendengar tentang genetika turunan? Sangat penting untuk memahami gejala atau tanda-tanda turun peranakan, terlepas dari usia Anda. Jadi, meskipun kondisi ini biasanya dialami oleh wanita menopause, itu dapat dialami oleh wanita di segala usia.

Jika Anda mengetahui gejala turun peranakan, Anda dapat segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

 

Beberapa Gejala Penurunan Peranakan yang Harus Anda Ketahui

Kondisi di mana rahim turun ke saluran vagina dikenal sebagai prolaps uteri. Ini terjadi karena ligamen dan otot dasar panggul meregang dan melemah sehingga tidak mampu menopang rahim. Akibatnya, rahim jatuh perlahan dan menonjol ke luar vagina.

Rahim yang tergelincir dapat menekan organ panggul lainnya, menyebabkan berbagai gejala. Berikut ini adalah beberapa karakteristik turun peranakan yang umum:

Vaginanya menonjol

Rahim seharusnya jatuh ke vagina saat tergelincir. Akibatnya, Anda mungkin merasa terganjal, melihat tonjolan keluar dari lubang vagina, atau merasa Miss V ingin jatuh. Saat Anda duduk, Anda mungkin merasa seperti ada jaringan vagina yang bergesekan dengan celana dalam Anda atau seperti Anda sedang duduk di atas bola.

Nyeri panggul

Dalam kasus turun peranakan, rahim jatuh dan menekan area panggul. Ini dapat menyebabkan nyeri atau tekanan pada panggul, serta bagian perut bawah dan punggung bawah Anda. Anda mungkin merasa berat, penuh, atau tidak nyaman pada panggul Anda. Anda juga mungkin sering merasa tidak nyaman saat berjalan jika tidak terasa nyeri. Turun peranakan adalah keluarnya organ dalam, biasanya usus, tetapi gejalanya mirip dengan turun berok.

Masalah berkemih

karakteristik peranakan turun lainnya, seperti masalah berkemih atau buang air kecil Rahim menekan kandung kemih di panggul. Akibatnya, Anda mungkin mengalami inkontinensia urine, yang juga dikenal sebagai mengompol, ingin buang air kecil lebih sering atau tiba-tiba, dan merasa seperti Anda tidak dapat membuang kandung kemih Anda sepenuhnya.

Sembelit

Anda tidak hanya mengalami masalah berkemih, tetapi Anda juga mungkin mengalami gejala yang berkaitan dengan buang air besar ketika Anda mengalami turun peranakan. Saat ini terjadi, Anda mungkin mengalami kesulitan untuk buang air besar atau sembelit, dan Anda juga mungkin merasa sulit untuk membuang usus Anda sepenuhnya saat Anda pergi ke toilet.

Masalah Hubungan Seksual

Terkadang, turun peranakan dapat mengganggu aktivitas seksual Anda. Wanita dengan penyakit ini kadang-kadang membuat hubungan intim menyakitkan atau menyebabkan hilangnya gairah seksual.

Anda mungkin juga mengalami gejala lainnya, seperti keputihan atau darah di vagina selain ciri-ciri di atas.

 

Gejala Turun Peranakan Bervariasi Tergantung pada Tingkatan

Tak semua penderita porlaps uteri akan mengalami gejala-gejala di atas, meskipun mereka umum. Bahkan prolaps uteri kecil biasanya tidak memiliki gejala, menurut Mayo Clinic. Jika kondisi Anda diklasifikasikan sebagai sedang hingga parah, Anda mungkin mengalami gejala-gejala di atas. Ini berarti bahwa gejala yang akan Anda alami dan rasakan bervariasi tergantung pada tingkat keparahan.

Dokter membagi tingkat keparahan turun peranakan ke dalam empat tahap, masing-masing menunjukkan seberapa kuat rahim mendorong vagina. Berikut adalah empat tingkat keparahan turun peranakan:

  • Tingkat I: terjadi ketika rahim turun ke atas vagina.
  • Tingkat II: Saat rahim turun ke bagian bawah vagina.
  • Tingkat III: terjadi saat rahim keluar dari vagina.
  • Tingkat IV terjadi ketika rahim secara keseluruhan keluar dari mulut vagina.

 

Kapan harus Melihat Dokter?

Dokter biasanya tidak merekomendasikan pengobatan untuk prolaps uteri yang ringan dan tidak menimbulkan gejala. Dokter mungkin melakukan pemeriksaan panggul dan USG jika Anda mengalami gejala seperti nyeri di area intim, kesulitan berkemih, atau masalah seksual.

Terapi yang diberikan akan disesuaikan dengan gejala turun peranakan yang Anda alami. Dokter biasanya menyarankan senam Kegel, ring pesarium, atau bahkan operasi histerektomi untuk mengatasi gejala turun peranakan. Jika tidak ditangani dengan segera, porlaps uteri dapat mengganggu usus, kandung kemih, dan fungsi seksual Anda. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengetahui gejala turun perankan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-02-06T112627.998.png
14/Apr/2025

Tubuh Bunda mengalami berbagai perubahan seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan dalam hal reproduksi. Perubahan yang paling signifikan adalah perubahan pada ovum atau sel telur.

Jumlah ovum, atau sel telur, yang dimiliki Bunda berkurang seiring bertambahnya usia, dan penurunan kualitas sel telur ini dapat memengaruhi kemungkinan program hamil berhasil, karena ovum yang berkualitas tinggi sangat penting untuk proses pembuahan.

Apakah usia benar-benar memengaruhi kualitas ovum Bunda? Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, mari kita lihat bagaimana usia memengaruhi kualitas ovum dan bagaimana hal itu berdampak pada program hamil.

 

Usia dan Kualitas Ovum

Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas ovum (sel telur) Bunda cenderung menurun. Kuantitas dan kualitas ovum yang sudah ada sejak lahir ini terus berkurang seiring waktu, yang dapat memengaruhi peluang keberhasilan program hamil.

Berbagai faktor, termasuk usia, riwayat operasi ovarium, dan adanya masalah pada ovarium (seperti tumor), memengaruhi kualitas ovum. Gambar berikut menunjukkan kualitas ovum berdasarkan usia:

Usia 20  tahun

Bunda berada di puncak kesuburannya pada usia ini. Sel telur tetap berkualitas tinggi, dan risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes atau hipertensi juga rendah. Saat ini adalah saat yang tepat untuk merencanakan kehamilan.

Usia 30 tahun

Pada usia ini, jumlah dan kualitas ovum sudah mulai menurun, meskipun peluang kehamilan masih ada, kualitas ovum yang menurun dapat mempengaruhi keberhasilan pembuahan dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa diri secara teratur ke dokter untuk memastikan kesehatan reproduksi Anda dan kualitas ovum Anda.

Usia 40 tahun

Peluang untuk hamil secara alami berkurang karena jumlah dan kualitas ovum sudah sangat berkurang pada usia 40 tahun. Risiko kehamilan, seperti keguguran, dan bayi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, meningkat juga. Untuk meningkatkan kemungkinan mereka untuk hamil, banyak ibu yang memilih menjalani program hamil seperti inseminasi buatan atau bayi tabung (IVF).

Kualitas sperma terbaik terjadi pada usia 25 hingga 40 tahun, dan kualitas ovum terbaik terjadi pada usia 24 tahun. Mengetahui tentang pengaruh usia terhadap kualitas ovum dapat membantu Bunda merencanakan kehamilan dengan lebih baik dan mempersiapkan tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesuburan mereka.

 

Risiko Kehamilan di Usia Lanjut dan Kualitas Ovum

Kualitas ovum sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kehamilan, terutama di usia lanjut. Kualitas dan jumlah ovum yang tersisa menurun dengan usia Bunda, yang meningkatkan risiko kehamilan:

Menurunkan jumlah ovum

Jumlah ovum Bunda menurun seiring bertambahnya usianya. Jumlah sel telur yang tersisa di usia dua puluh sudah jauh lebih sedikit daripada di usia tiga puluh. Penurunan ini terus meningkat di usia empat puluh. Jumlah kecil ini dapat menyulitkan proses pembuahan.

Menurunnya kualitas ovum

Kualitas ovum juga berkurang seiring usia. Ovum yang lebih tua berisiko mengalami kerusakan kromosom, yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio setelah pembuahan.

Risiko terkena keguguran meningkat

Karena kualitas ovum menurun di usia 40 tahun, kemungkinan keguguran meningkat.

Risiko kelahiran bayi dengan kondisi tertentu

Risiko melahirkan bayi dengan kondisi tertentu, seperti sindrom Down, meningkat pada usia lanjut karena kualitas ovum menurun sebagai akibat dari masalah kromosom yang lebih sering terjadi pada ovum yang lebih tua.

Menurunkan kemungkinan hamil

Peluang Bunda untuk hamil secara alami menurun seiring bertambahnya usia karena kualitas dan jumlah ovum menurun. Namun, dengan teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan (IVF), peluang untuk hamil tetap ada.

Peran-peran dari pemeriksaan rutin

Pemeriksaan rutin sangat penting bagi bunda yang berusia 35 tahun ke atas. Dokter dapat memantau kesehatan ovum dan memberi saran tentang program hamil yang tepat. Dengan perencanaan yang baik dan dukungan medis yang tepat, Bunda dan Ayah tetap dapat memiliki peluang yang sehat untuk hamil, meskipun ada risiko yang lebih besar di usia lanjut.

 

Menjaga Ovum Sehat Meskipun Usia Bertambah

Bagi ibu hamil yang berencana untuk hamil atau promil, sangat penting untuk menjaga kesehatan ovum meskipun usia bertambah. Meskipun kualitas ovum cenderung menurun seiring bertambahnya usia, ada beberapa cara untuk mempertahankan kesehatan sel telur. Berikut adalah beberapa saran sederhana yang dapat diikuti Bunda:

Makanan yang sehat

Untuk mendukung kesehatan ovum, mengonsumsi makanan bergizi sangat penting. Bunda dapat berkonsentrasi pada makanan yang kaya akan antioksidan, seperti biji-bijian dan buah-buahan hijau, yang dapat melindungi sel telur dari kerusakan.

Olahraga rutin

Menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan sangat membantu dengan berolahraga secara teratur. Jalan kaki, yoga, atau berenang adalah contoh olahraga ringan yang dapat dipilih oleh ibu.

Hindari situasi stres

Bunda dan Ayah dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau hobi yang menyenangkan untuk mengurangi stres, karena stres berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan kesehatan ovum.

Cukup tidur

Untuk menjaga kesehatan ovum, tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon.

Hindari konsumsi rokok dan alkohol

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, bunda disarankan untuk menghindari konsumsi rokok dan alkohol karena keduanya dapat merusak kualitas ovum. Rokok mengandung nikotin dan bahan kimia beracun lainnya yang dapat mengganggu fungsi ovarium Bunda, merusak DNA dalam sel telur, dan mengurangi jumlah cadangan ovarium.

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, meningkatkan peluang kehamilan, dan mendukung perkembangan janin yang sehat, adalah penting untuk menghindari rokok dan alkohol, karena keduanya dapat mengganggu keseimbangan hormon, mengganggu proses ovulasi, dan meningkatkan risiko infertilitas.

Periksakan diri Anda secara teratur

Bunda dapat melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memastikan bahwa ovumnya dalam kondisi baik dan untuk mendapatkan saran yang tepat tentang bagaimana memulai kehamilan. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, Bunda dapat mempertahankan kesehatan ovumnya meskipun usia terus bertambah, meningkatkan kemungkinan program hamil.

Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Bunda berusia di atas 35 tahun dan berencana untuk hamil bersama ayah. Ini dilakukan agar Bunda dapat mendapatkan panduan yang tepat dan dukungan medis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2024-12-03T155238.649.png
14/Mar/2025

Salah satu masalah kesehatan yang cukup umum dialami oleh sebagian wanita adalah penyakit vagina akibat infeksi. Ini dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, atau parasit, dan penting bagi Anda untuk mengenali berbagai penyebab dan cara mencegahnya.

Seorang wanita yang mengalami penyakit vagina karena infeksi dapat mengalami berbagai keluhan, seperti keputihan yang berbau atau berubah warna, vagina yang gatal atau perih, nyeri saat berhubungan seksual, anyang-anyangan, dan keluarnya darah dari vagina.

Meskipun demikian, gejala infeksi vagina juga dapat berbeda tergantung pada penyebabnya. Misalnya, keputihan berwarna tertentu dapat menunjukkan infeksi vagina yang disebabkan oleh kuman, jamur, atau parasit.

 

Beberapa Infeksi yang Menyebabkan Penyakit Vagina

Karena fakta bahwa infeksi vagina sangat umum, ada beberapa jenis penyakit vagina, di antaranya:

Infeksi yang disebabkan oleh bakteri

Penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi bakteri disebut vaginosis bakterialis. Kondisi ini dapat menyebabkan keputihan yang berbau amis dan berwarna putih keabu-abuan. Ketika bakteri jahat penyebab infeksi tumbuh terlalu banyak dan mengganggu jumlah bakteri baik di vagina, itu disebut vaginosis bakterialis.

Wanita dapat berisiko terkena infeksi ini karena beberapa alasan. Ini termasuk penggunaan produk pembersih kewanitaan, seperti shower vagina, jarang membersihkan organ intim, berhubungan intim tanpa kondom, atau sering berganti pasangan.

Klamidia

Klamidia termasuk infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri. Orang yang menderita klamidia dapat terinfeksi melalui hubungan seksual tanpa pengaman. Wanita yang menderita klamidia dapat mengalami beberapa gejala, termasuk keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan, nyeri atau perih di area vagina (terutama saat berhubungan intim atau buang air kecil), dan keluarnya darah dari vagina di luar masa menstruasi.

Gonorhea

Ini juga merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang menyebabkan gonore. Bakteri penyebab gonore dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa perlindungan, baik secara vaginal atau anal. Sebagian wanita dengan infeksi vagina ini tidak menunjukkan gejala apa pun. Namun, penyakit ini juga dapat menyebabkan keluhan seperti sering buang air kecil, demam, nyeri atau perih pada vagina, dan perdarahan.

Infeksi jamur vagina

Infeksi jamur vagina, juga dikenal sebagai kandidiasis vagina, adalah penyakit vagina selanjutnya. Jamur dapat hidup di vagina secara alami, tetapi jumlah jamur yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi jamur. Gejala penyakit vagina ini termasuk keluarnya cairan kental berwarna putih atau keabu-abuan, sensasi gatal dan perih di vagina, dan nyeri saat berhubungan seksual dan buang air kecil.

Trikomoniasis

Infeksi parasit penyebab trikomoniasis dapat menular melalui hubungan seksual yang tidak aman. Penyakit vagina ini biasanya ditandai dengan keluar cairan kuning kehijauan, berbau, dan berbusa dari vagina.

Selain berbagai penyakit yang disebutkan di atas, wanita juga dapat terkena sifilis.

 

Panduan untuk Mencegah Penyakit Vagina

Anda dapat merawat vagina Anda dengan baik dengan mengikuti beberapa saran berikut untuk mencegah penyakit vagina akibat infeksi:

  • Pastikan area intim Anda kering dan bersih.
  • Hindari menggunakan sabun vagina atau semprotan yang mengandung parfum dan antibakteri (seperti shower) untuk membersihkan vagina.
  • Mengganti pembalut setiap kali menstruasi
  • Hindari berganti pasangan seksual dan gunakan kondom saat berhubungan intim.
  • Hindari pakaian yang tidak menyerap keringat, seperti nilon, dan pakaian katun yang dapat menyerap keringat.
  • Hindari celana yang ketat, seperti jeans, celana pendek olahraga, atau legging, terutama saat cuaca panas.

Penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi tidak selalu berbahaya, tetapi seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain itu, pasangan seksual Anda juga dapat menderita penyakit vagina jika disebabkan oleh infeksi menular seksual.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-1.png
13/Mar/2025

Pria dengan sifilis biasanya menunjukkan gejala secara bertahap, mulai dari luka kecil di kulit hingga kutil di area kelamin. Ini penting untuk mengenali berbagai ciri sifilis karena sering kali penyakit ini baru diketahui ketika gejalanya semakin parah.

 

Ciri-ciri yang Menunjukkan Sifilis pada Pria

Sifilis, juga dikenal sebagai raja singa, adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri yang menyebar melalui kontak dengan luka pada kulit atau selaput lendir. Penyakit sifilis pada laki-laki dan perempuan digolongkan dalam tahap perkembangan, yaitu tahap primer, sekunder, laten, dan tersier.

Tahap primer dan sekunder sifilis tidak memiliki gejala yang signifikan. Orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun selama tahap laten infeksi. Pada tahap tersier, penyakit mulai menyebabkan kerusakan organ.

Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik, gejala sifilis pada pria disusun menurut tahapan.

Luka di anus dan penis

Salah satu gejala sifilis pria pada tahap awal adalah luka pada area penis atau anus. Ketika disentuh, luka pada kulit biasanya berbentuk bulat dengan ukuran yang kecil dan bertekstur keras. Luka bisa muncul di rektum, tangan, bibir, atau tenggorokan, selain di area penis dan dubur. Luka biasanya berlangsung selama 3 hingga 6 minggu sebelum akhirnya sembuh sendiri. Sembuhnya luka tidak berarti sifilis hilang. Selama infeksi belum diobati, Anda masih dapat menularkannya pada orang lain.

Ruam pada tubuh

Salah satu tanda sifilis pada pria adalah ruam kemerahan pada kulit. Ruam ini biasanya terjadi di telapak tangan dan kaki dan dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya. Penyakit ruam kulit yang disebabkan oleh sifilis biasanya tidak menimbulkan rasa gatal pada kulit, sehingga pasien sering kali tidak menyadari gejala ini. Ruam kulit biasanya tidak hilang selama 2 hingga 6 minggu dan dapat hilang tanpa perawatan khusus.

Gejalanya mirip dengan flu

Pria dengan sifilis juga dapat menunjukkan gejala yang mirip dengan flu, seperti pilek, bersin-bersin, demam ringan hingga sedang, dan sakit tenggorokan. Banyak orang mengabaikannya dan menganggapnya sebagai masalah kesehatan ringan karena gejalanya mirip dengan penyakit flu biasa. Selain itu, penderita sifilis mungkin mengalami nyeri otot dan sendi, yang membuat tubuh lemas dan pegal, serta pusing yang datang dan pergi selama beberapa hari.

Rambut yang rontok

Rambut rontok, yang dapat menyebabkan kebotakan, adalah tanda sifilis pada pria. Dalam dunia medis, penyakit ini juga dikenal sebagai alopecia syphilitica. Rambut rontok akibat sifilis, yang terjadi pada sekitar 3 hingga 7% kasus sifilis, merupakan gejala sekunder yang cukup jarang, menurut penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings Baylor University Medical Center. Penyakit sifilis membuat rambut rontok sulit dideteksi karena mirip dengan kebotakan lainnya.

Pembentukan kelenjar getah bening yang lebih besar

Salah satu tanda sifilis pada pria adalah pembesaran kelenjar getah bening. Munculnya benjolan keras, kenyal, dan terasa sedikit nyeri yang biasanya terjadi di area leher, ketiak, atau selangkangan adalah salah satu tanda pembesaran kelenjar getah bening ini. Selain itu, kondisi ini dapat disertai dengan gejala tambahan seperti demam, kelelahan, dan penurunan berat badan.

Kutil muncul di daerah kelamin

Condyloma lata, benjolan kecil seperti kutil di area kelamin, adalah tanda lain dari penyakit sifilis. Sekitar 50% penderita sifilis memiliki ciri sifilis sekunder, menurut NIH. Biasanya, kutil ini berbentuk bulat dan memiliki tepi yang jelas berwarna merah muda dengan bagian tengah yang terlihat lebih kemerahan.

Penyakit saraf dan jantung

Sifilis dapat menyebabkan komplikasi serius yang memengaruhi organ dan jaringan tubuh, seperti otak dan jantung, jika tidak diobati segera. Jika infeksi menyebar ke otak atau sistem saraf pusat, yang dikenal sebagai neurosifilitis, gejalanya antara lain sakit kepala, kelelahan otot, dan gangguan lupa. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pada jantung dan pembuluh darah jika infeksi menyebar ke pembuluh darah besar, terutama aorta.

Gangguan pendengaran dan penglihatan

Selain itu, penyakit sifilis yang tidak segera diobati juga dapat menyebabkan masalah pendengaran dan penglihatan. Gejala sifilis yang menyerang mata termasuk nyeri pada mata, penglihatan kabur, sensitivitas mata terhadap cahaya, dan akhirnya kebutaan. Namun demikian, gejala infeksi sifilis yang menyerang telinga termasuk pusing, vertigo, masalah keseimbangan, tinnitus (telinga berdenging), dan tuli sebagian atau total.

Itu adalah beberapa tanda yang paling umum dimiliki pria yang menderita sifilis. Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, segera konsultasikan diri ke dokter jika Anda mengalami gejala di atas. Penyakit kelamin harus dideteksi dan diobati segera untuk menghindari komplikasi.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel.png
10/Mar/2025

Kesehatan ovarium sangat memengaruhi kualitas ovum, yang merupakan sel telur yang sangat penting untuk reproduksi bunda. Menjaga kesehatan tubuh seseorang, terutama kesehatan ovarium, sangat penting bagi bunda yang sedang menjalani program hamil, karena ovarium yang sehat membantu menghasilkan sel telur atau ovum yang berkualitas, dan ini sangat penting untuk memastikan pembuahan berjalan lancar dan mendukung kehamilan.

Peluang Bunda untuk hamil, baik secara alami maupun melalui program bayi tabung, sangat dipengaruhi oleh kualitas ovumnya. Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kualitas ovum, mulai dari gaya hidup sehari-hari hingga kondisi kesehatan Bunda. Baca lebih lanjut tentang faktor-faktor ini di bawah ini!

 

Ovum, Apa Itu?

Bagi bunda yang mungkin baru tahu, sel telur atau ovum adalah bagian penting dari proses reproduksi. Anatomi sel telur terdiri dari banyak bagian penting yang melakukan peran penting.

  • Inti Ovum: Bagian inti ini menyimpan materi genetik dari Bunda. Saat proses pembuahan terjadi, materi genetik ini akan bergabung dengan materi genetik dari sperma Ayah, memulai proses pembentukan janin.
  • Sitoplasma: Sitoplasma di sekitar inti terdiri dari organel dan zat yang membantu perkembangan awal embrio setelah pembuahan berhasil. Bisa dibilang, sitoplasma ini berfungsi sebagai “ruang kerja” bagi sel untuk mulai berkembang.
  • Zona pelusida: Ini adalah lapisan yang melindungi ovum. Ini memastikan bahwa hanya satu sperma dapat menembus dan membuahi ovum, sehingga mengganggu proses pembuahan.

Ovarium bunda menghasilkan sel telur. Selama siklus menstruasi, satu sel telur dilepaskan oleh ovarium dalam proses yang disebut ovulasi. Jika sperma tidak dapat membuahi sel telur ini, ovum akan luruh dan keluar bersama darah menstruasi.

 

Masalah Ovum dan Efek pada IVF

Sayangnya, sel telur Bunda tidak selalu dalam kondisi sempurna. Beberapa masalah dapat muncul, mengurangi kemungkinan kehamilan. Kita akan membicarakannya satu per satu sekarang:

Mengalami penurunan kualitas sel telur

Kualitas ovum menurun seiring bertambahnya usia Bunda, yang dapat berdampak pada peluang pembuahan dan perkembangan embrio. Kualitas sel telur yang rendah dapat mengurangi kemungkinan ovum dibuahi oleh sperma Ayah. Bahkan jika pembuahan terjadi, kualitas ovum yang buruk dapat membuat embrio sulit berkembang dengan baik. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko keguguran atau kelainan genetik pada janin, yang dapat menyebabkan program bayi tabung tidak berjalan sesuai harapan.

Gangguan dalam ovulasi

Gangguan ovulasi, yang artinya sel telur Bunda tidak bisa dilepaskan dengan baik dari ovarium, seperti PCOS (sindrom ovarium polycystic), gangguan hormon, amenorea (tidak menstruasi), dan periode sebelum menopause, adalah masalah lain yang bisa muncul. Gangguan ovulasi dapat dialami perempuan di usia berapa pun. Ini tentunya dapat menghambat Bunda untuk hamil.

Dokter biasanya merangsang ovarium Bunda untuk menghasilkan lebih banyak sel telur daripada biasanya selama proses inseminasi buatan. Namun, jika Bunda mengalami gangguan ovulasi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau gangguan hormonal, ovariumnya mungkin tidak menanggapi obat stimulasi. Akibatnya, jumlah sel telur yang dihasilkan mungkin kurang dari yang diharapkan atau kualitasnya mungkin buruk sehingga tidak dapat digunakan dalam program.

Penyakit endometriosis

Endometriosis terjadi saat jaringan yang seharusnya tumbuh di dalam rahim malah tumbuh di luar rahim. Ini dapat berdampak pada ovarium dan menyebabkan kista yang merusak sel telur. Endometriosis juga dapat menyebabkan menstruasi yang tidak normal dan nyeri. Selain itu, kondisi ini juga dapat mengurangi peluang Bunda untuk hamil. Endometriosis dapat memengaruhi ovarium dan merusak sel telur. Pada wanita yang menderita kondisi ini, jaringan yang tumbuh di luar rahim dapat membentuk kista di ovarium, yang disebut kista endometriosis.

Kista ini dapat merusak kualitas ovum dan menurunkan kemungkinan bayi tabung berhasil. Selain itu, endometriosis dapat mengganggu lingkungan rahim, membuat proses transfer embrio lebih sulit untuk menempel.

Kista di dalam ovarium

Kista, kantong cair yang dapat terbentuk di ovarium, memengaruhi produksi dan pelepasan sel telur. Kista yang besar atau menekan ovarium dapat mengganggu fungsi sel telur dan bahkan bisa pecah. Proses produksi dan pelepasan sel telur dapat dipengaruhi oleh beberapa jenis kista ovarium. Kista yang besar dapat mengganggu fungsi ovarium secara keseluruhan, sehingga jumlah ovum yang tersedia untuk bayi tabung menjadi lebih sedikit. Kista juga dapat menghalangi dokter untuk melakukan pengambilan sel telur, juga dikenal sebagai pengambilan ovum.

Kerusakan sel telur

Terkadang, ovum yang dibuahi oleh sperma dapat rusak. Ini menyebabkan kehamilan kosong atau blighted ovum, di mana rahim tetap berkembang tetapi tidak ada janin. Terakhir, kondisi ini dapat menyebabkan keguguran. Bahkan setelah sel telur diambil melalui in vitro (IVF), sel telur yang rusak mungkin tidak dapat melalui proses pembuahan dengan baik. Ini dapat menyebabkan embrio tidak terbentuk dengan sempurna atau gagal berkembang selama proses pembuahan. Jika ovum yang dibuahi tidak sehat atau mengalami kerusakan genetik, kondisi seperti kehamilan kosong juga dapat terjadi.

Penyakit genetik

Ada kalanya ovum mengalami masalah genetik yang menyebabkan mutasi, yang dapat memengaruhi perkembangan janin saat ovum dan sperma bergabung. Bayi yang lahir dengan mutasi genetik dapat menghadapi masalah kesehatan, bahkan penyakit serius. Meskipun ovum dan sperma bergabung dengan baik, embrio yang dihasilkan mungkin mengalami masalah perkembangan jika terjadi kelainan genetik pada ovum.

Hal ini dapat menyebabkan keguguran, kegagalan implantasi, atau kelainan janin lainnya. Kualitas genetik sel telur sangat penting dalam proses inseminasi buatan untuk memastikan bahwa embrio yang dihasilkan sehat dan dapat berkembang dengan baik.

Dengan mengetahui berbagai masalah yang dapat terjadi pada sel telur, Ayah dan Bunda menjadi lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Kesehatan ovum memengaruhi keberhasilan kehamilan, jadi jangan ragu untuk rutin memeriksa diri dan berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami masalah.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-33.png
03/Mar/2025

Pemeriksaan sperma adalah prosedur yang dilakukan untuk mengevaluasi kualitas dan jumlah sperma serta tingkat kesuburan pria. Sperma adalah sel yang dibuat oleh organ reproduksi pria dan berfungsi untuk mencapai sel telur dan memulai proses pembuahan untuk menciptakan kehamilan.

Sperma yang sehat biasanya dapat mencapai sel telur dan membuahinya, tetapi sperma yang tidak sehat sulit menembus sel telur, sehingga dapat menghambat proses pembuahan. Dokter melakukan pemeriksaan sperma melalui analisis laboratorium terhadap sampel sperma; pemeriksaan ini menilai jumlah, struktur atau bentuk, pergerakan, tingkat keasaman (pH), volume, warna, dan kekentalan.

 

Tujuan dan Indikasi Tes Sperma

Beberapa hal biasanya memerlukan pemeriksaan sperma, yaitu:

Kesuburan pria

Pasangan atau pria yang dianggap mengalami masalah kesuburan menjalani pemeriksaan sperma. Tes ini biasanya dilakukan pada pasangan yang telah menjalani program hamil selama 12 bulan tetapi tidak mendapatkan hasil apa pun.

Kesuksesan vasektomi

Pemeriksaan sperma dilakukan pada pria yang baru saja menjalani vasektomi untuk memastikan bahwa sperma tidak ada di dalam air mani, atau semen. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan satu bulan sekali dalam tiga bulan pada pria yang telah menjalani vasektomi.

Mengidentifikasi sindrom Klinefelter

Periksaan sperma dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter, kelainan genetik yang ditandai dengan infertilitas atau kemandulan pada pria dengan ekstra kromosom-X.

Mengidentifikasi sindrom Klinefelter

Periksaan sperma dilakukan untuk mendiagnosis sindrom Klinefelter, kelainan genetik yang ditandai dengan infertilitas atau kemandulan pada pria dengan ekstra kromosom-X.

 

Peringatan dan Kontraindikasi

Dokter biasanya tidak melarang pasien untuk menjalani pemeriksaan sperma jika mereka memiliki luka atau infeksi di penis atau area sekitarnya. Karena kondisi kesehatan fisik dan mental pasien dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma, pasien yang sakit atau stres berat tidak disarankan untuk menjalani pemeriksaan sperma.

 

Sebelum Tes Sperma

Sebelum menjalani pemeriksaan sperma, pasien harus mempertimbangkan dan melakukan beberapa hal berikut:

  • Selama satu hingga tiga hari sebelum pemeriksaan, jangan ejakulasi.
  • Selama dua hingga lima hari sebelum pemeriksaan, berhenti merokok dan minum alkohol.
  • Menghentikan penggunaan obat-obatan yang dapat mengurangi jumlah sperma, seperti colchicine, cimetidine, spironolactone, nifedipine, atau nifedipine, serta obat herbal seperti echinacea dan St. John’s wort.
  • Jangan gunakan pelumas atau kondom yang mengandung spermisida, yang membunuh sperma.

 

Prosedur untuk Memeriksa Sperma

Salah satu cara untuk mengumpulkan sampel sperma adalah dengan melakukan masturbasi. Rumah sakit atau klinik biasanya menyediakan ruang khusus bagi pasien untuk mengambil sampel sperma dan wadah khusus untuk menyimpannya.

Beberapa langkah yang harus dilakukan selama proses pengambilan sperma adalah:

  • Setelah membersihkan penis dan tangan Anda dengan sabun dan air bersih, keringkan mereka.
  • Pastikan wadah sampel bersih, kering, dan steril setelah membuka tutupnya.
  • Ketika Anda ejakulasi, tempatkan wadah sampel sehingga sperma dapat masuk. Harap diingat bahwa Anda tidak boleh memasukkan sperma yang tumpah ke dalam wadah.
  • Setelah sperma dikumpulkan, tutup botol hingga rapat.
  • Berikan nama wadah, tanggal, dan waktu pengambilan sampel.

Sampel sperma harus disimpan pada suhu tubuh karena jika terlalu panas atau dingin, hasil pemeriksaan bisa menjadi tidak akurat. Untuk mendapatkan sampel sperma yang baik dan hasil tes yang akurat, sampel sperma harus segera dibawa ke laboratorium dalam jangka waktu 30 hingga 60 menit setelah sperma diambil.

Dokter dapat menggunakan prosedur bedah seperti microsurgical epididymal sperm aspiration (MESA) atau testicular sperm aspiration (TESA) untuk mengambil sampel sperma dari pasien dengan gangguan kesuburan yang menyebabkan sedikit atau tidak ada sperma yang keluar saat ejakulasi.

 

Hasil dari Tes Sperma

Hasil pemeriksaan sperma dapat menunjukkan dua hasil: normal atau abnormal, yang berbeda tergantung pada laboratorium klinik atau rumah sakit tempat pasien menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan sperma biasanya dapat diterima oleh pasien dalam waktu 24 jam hingga 1 minggu.

Hasil pemeriksaan normal

Hasil tes sperma dianggap normal jika:

  • Jumlah sperma berkisar dari 20 juta hingga 200 juta per mililiter (mL).
  • Bentuk sperma: Lebih dari setengah dari sperma memiliki bentuk normal.
  • Pergerakan sperma: setidaknya 40% hingga 50% sperma biasanya bergerak satu jam setelah ejakulasi dengan skala pergerakan 3 atau 4.
  • Tingkat keasaman (pH) berkisar antara 7,2 dan 7,8.
  • Volume: 1,5 hingga 5 mL
  • Warna sperma adalah antara putih dan abu-abu.
  • Waktu mencair: antara 15 dan 30 menit

Hasil tes yang abnormal

Meskipun hasil pemeriksaan sperma menunjukkan bahwa jika:

  • Jumlah sperma di bawah 20 juta/mL
  • Bentuk sperma: kepala, bagian tengah, atau ekor sperma memiliki bentuk yang berbeda.
  • Pergerakan sperma: Jika kurang dari 50% sperma tidak bergerak secara normal satu jam setelah ejakulasi, dan skala pergerakan sperma adalah 0, maka sperma tidak bergerak sama sekali.
  • Tingkat keasaman (pH): pH di bawah 7 menunjukkan bahwa sampel sperma telah tercemar atau saluran ejakulasi tersumbat, sedangkan pH di atas 8 menunjukkan bahwa pasien memiliki risiko infeksi.
  • Volume: Jumlah sperma yang lebih rendah daripada 1,5 mL dapat menunjukkan jumlah sperma yang lebih rendah. Sebaliknya, sperma yang lebih encer dapat menunjukkan jumlah sperma yang terlalu encer.
  • Warna sperma: Sperma berwarna merah atau cokelat dapat menunjukkan darah dalamnya, sedangkan sperma berwarna kuning dapat menunjukkan risiko efek samping obat atau penyakit kuning.
  • Waktu mencair: antara 15 dan 30 menit.

 

Setelah Hasil Tes Sperma

Hasil pemeriksaan sperma yang tidak normal belum tentu menunjukkan bahwa pria tidak subur. Penyakit tertentu, stres, status gizi, paparan radiasi, dan faktor lain dapat memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma. Dokter mungkin menyarankan pasien untuk menjalani pemeriksaan sperma lagi jika hasilnya terus menunjukkan bahwa ada masalah yang mungkin dialami pasien. Di antara pemeriksaan tersebut adalah:

  • Tes gen
  • Tes untuk hormon
  • Tes urin setelah ejakulasi
  • Tes untuk antibodi
  • Pemeriksaan jaringan testis
  • Pasien juga akan disarankan oleh dokter untuk melakukan hal-hal berikut untuk meningkatkan produksi sperma:
  • Mengonsumsi makanan kaya antioksidan, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran
  • Hentikan merokok
  • Berolahraga dengan teratur
  • Mengurangi berat badan jika Anda obesitas
  • Mengendalikan stres dengan bijak
  • Hindari penyakit menular seksual seperti chlamydia dan gonore dengan melakukan hubungan seksual dengan aman

Selain itu, sperma sangat rentan terhadap berbagai hal yang terjadi di sekitarnya, seperti paparan panas yang berlebihan atau zat kimia beracun. Ada beberapa hal penting yang dapat dilakukan untuk mempertahankan tingkat kesuburan, yaitu:

  • Jangan merokok
  • Mengurangi penggunaan minuman beralkohol
  • Sebelum mengambil obat tertentu, seperti antidepresan trisiklik, antagonis kalsium, dan suplemen penambah massa otot (steroid anabolik), konsultasikan dengan dokter Anda.
  • Jika Anda bekerja di lingkungan yang rentan terhadap paparan bahan kimia, pastikan Anda memakai alat pelindung diri untuk menghindari kontak dengan racun seperti pestisida dan timbal.
  • Menjaga berat badan ideal setiap saat
  • Berolahraga secara teratur selama 30 menit atau lebih setiap hari

 

Efek Samping dari Pemeriksaan Sperma

Pemeriksaan sperma biasanya tidak memiliki efek samping atau komplikasi karena dilakukan dengan aman. Dokter akan menunda pemeriksaan dan pengobatan luka jika ada luka atau ruam pada penis.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-25.png
20/Feb/2025

Sebagian besar wanita mengalami penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, atau parasit. Sangat penting untuk memahami berbagai faktor yang menyebabkannya dan cara menghindarinya agar Anda tidak mengalaminya.

Seorang wanita yang mengalami penyakit vagina karena infeksi dapat mengalami berbagai keluhan, seperti keputihan yang berbau atau berubah warna, vagina terasa gatal atau perih, nyeri saat berhubungan seksual, anyang-anyangan, dan keluarnya darah dari vagina.

Meskipun demikian, gejala infeksi vagina juga dapat berbeda tergantung pada penyebab infeksi. Misalnya, keputihan berwarna tertentu dapat menunjukkan infeksi vagina yang disebabkan oleh kuman, jamur, atau parasit.

 

Beragam Penyakit Vagina karena Infeksi

Ada beberapa jenis penyakit vagina karena infeksi yang cukup sering terjadi, di antaranya :

Vaginosis bakterialis

Penyakit yang terjadi di dalam vagina yang disebabkan oleh infeksi bakteri disebut vaginosis bakterialis. Kondisi ini dapat menyebabkan keputihan berwarna putih keabu-abuan dan bau amis. Ketika bakteri jahat yang menyebabkan infeksi menjadi terlalu banyak dan mengganggu jumlah bakteri baik di vagina, itu disebut vaginosis bakterialis.

Wanita dapat berisiko terkena infeksi ini karena beberapa alasan. Ini termasuk penggunaan produk pembersih kewanitaan, seperti shower vagina, jarang membersihkan organ intim, berhubungan intim tanpa kondom, atau berganti pasangan sering.

Klamidia

Klamidia adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri yang dapat ditularkan melalui hubungan seksual tanpa pengaman dengan orang yang menderita klamidia. Pada wanita, klamidia dapat menyebabkan keputihan berwarna kekuningan atau kehijauan, nyeri atau perih di vagina (terutama saat berhubungan intim atau buang air kecil), dan keluarnya darah dari vagina di luar masa menstruasi.

Gonore

Ini juga merupakan salah satu jenis infeksi menular seksual yang menyebabkan gonore. Bakteri penyebab gonore dapat menyebar melalui hubungan seksual tanpa pengaman, baik secara vaginal atau anal. Sebagian wanita dengan infeksi vagina ini tidak mengalami gejala apa pun. Namun, penyakit ini juga dapat menyebabkan keluhan seperti sering buang air kecil, demam, nyeri atau perih pada vagina, dan perdarahan.

Infeksi jamur vagina

Infeksi jamur vagina, juga dikenal sebagai kandidiasis vagina, adalah penyakit vagina selanjutnya. Jamur dapat hidup di vagina secara alami, tetapi jumlah jamur yang berlebihan dapat menyebabkan infeksi jamur. Gejala penyakit vagina ini termasuk keluarnya cairan kental berwarna putih atau keabu-abuan, sensasi gatal dan perih di vagina, dan nyeri saat berhubungan seksual dan buang air kecil.

Trikomoniasis

Infeksi parasit yang menyebabkan trikomoniasis bisa menular melalui hubungan seksual yang tidak aman. Penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi parasit ini biasanya ditandai dengan keluarnya cairan kuning kehijauan, berbau, dan berbusa dari vagina.
Selain berbagai penyakit di atas, wanita juga dapat menderita sifilis.

 

Tips Mencegah Penyakit Vagina

Untuk mencegah terjadinya penyakit vagina karena infeksi sekaligus merawat vagina, Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut :

  • Jaga area organ intim tetap bersih dan kering.
  • Sering mengganti pembalut saat menstruasi.
  • Gunakan kondom saat berhubungan intim dan hindari berganti pasangan seksual.
  • Hindari membersihkan vagina menggunakan semprotan vagina atau sabun yang mengandung parfum dan antibakteri, seperti sabun vagina.
  • Kenakan pakaian dalam berbahan katun dan hindari pakaian yang tidak menyerap keringat, seperti nilon.

Penyakit vagina yang disebabkan oleh infeksi tidak selalu berbahaya, tetapi seringkali menimbulkan rasa tidak nyaman. Selain itu, pasangan seksual Anda juga dapat terkena penyakit vagina jika disebabkan oleh infeksi menular seksual.

 

Kesimpulan

Infeksi vagina dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, atau parasit. Beberapa jenis infeksi yang umum terjadi meliputi vaginosis bakterialis, klamidia, gonore, infeksi jamur vagina, dan trikomoniasis. Infeksi ini dapat menimbulkan gejala seperti keputihan yang berbau atau berubah warna, gatal, perih, nyeri saat berhubungan seksual, serta anyang-anyangan.

Untuk menghindari infeksi vagina, sangat penting untuk menjaga kebersihan organ intim Anda, mengganti pembalut secara rutin saat menstruasi, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menghindari produk pembersih vagina yang mengandung parfum atau antibakteri, dan mengenakan pakaian dalam yang terbuat dari katun.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-21.png
19/Feb/2025

Selama menjalani program hamil, sangat penting untuk mengawasi apa yang Anda makan dan minum, termasuk beberapa obat yang tidak boleh Anda konsumsi. Pasangan harus memikirkan apa yang mereka makan dan minum selama program hamil. Kesehatan kesuburan laki-laki dan perempuan dapat dipengaruhi oleh asupan makanan yang diperhatikan.

Untuk memastikan bahwa tubuh dan organ reproduksi tetap sehat dan siap untuk hamil, sangat penting untuk menjaga kesehatan sebelum menggunakan probiotik. Selain itu, penggunaan obat-obatan yang dapat mempengaruhi kesuburan atau kondisi kesehatan organ reproduksi tidak disarankan.

 

Obat Jenis Apa yang Harus Dihindari Saat Promil?

Jika obat tertentu diharuskan untuk dikonsumsi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda dan ikuti petunjuknya sesuai anjuran dokter. Nantinya, dokter mungkin menyesuaikan obat Anda atau mungkin memberikan obat lain yang tidak memengaruhi kondisi kesuburan Anda. Berikut beberapa jenis obat yang dapat memengaruhi kondisi kesuburan :

Obat hipertensi (tekanan darah tinggi)

Obat hipertensi Spironolactone adalah salah satu jenis obat yang tidak boleh diambil. Obat hipertensi dapat menurunkan produksi sperma. Di sisi lain, beberapa obat penurun tekanan darah juga bisa mengganggu kemampuan sperma untuk membuahi sel telur. Selain itu, penggunaan obat hipertensi juga dapat menurunkan kualitas sel telur dan embrio ibu hamil, sehingga sangat disarankan agar ibu hamil tidak mengonsumsi obat ini.

Kortikosteroid/steroid

Kortikosteroid dan steroid juga merupakan obat yang harus dihindari selama program hamil. Dosis tinggi obat ini dapat menghambat kelenjar hipofisis dalam merangsang pelepasan sel telur dari ovarium. Obat steroid pada pria, jika testis mereka mengalami masalah, dapat membantu dalam produksi hormon androgen. Namun, jangan disalahgunakan atau disalahgunakan untuk meningkatkan fungsi fisik dan penampilan, seperti membesarkan otot.

Antidepresan

Jika Bunda mengambil antidepresan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum memulai program hamil. Oleh karena itu, obat antidepresan, seperti obat penenang atau obat pencegah kejang, dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin serta mengganggu produksi sel telur ovarium. Pria yang mengonsumsi obat antidepresan tertentu juga dapat mengalami masalah kesuburan dengan menurunkan kualitas dan pergerakan sperma.

Obat hipertiroidisme

Disarankan untuk mengambil obat hipertiroidisme hanya sesuai resep dokter. Mengonsumsi obat terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat berdampak pada hormon prolaktin, yang dapat mengganggu siklus menstruasi. Kondisi ini benar-benar dapat menyebabkan kesulitan hamil.

Obat anti-inflamasi

Dosis obat anti-inflamasi atau antiradang tertentu, seperti sulfasalazine, dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma. Namun, penggunaan ibuprofen dalam jangka waktu yang lama juga dapat meningkatkan risiko gangguan kesuburan. Wanita yang merencanakan kehamilan juga harus mengurangi penggunaan obat antiradang nonsteroid. Oleh karena itu, obat ini memiliki potensi untuk mengurangi jumlah hormon progesteron, yang memiliki peran penting dalam fungsi reproduksi.

Antipsikotik

Obat antipsikotik seperti risperidone dan amisulpride dapat memengaruhi kemampuan kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon prolaktin. Jangan gunakan obat-obatan ini secara salah. Kondisi ini menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, lebih jarang, atau bahkan hingga amenore. Peningkatan hormon prolaktin, yang mengganggu keseimbangan hormon yang diperlukan untuk proses ovulasi pada wanita, juga menyebabkan gangguan ovulasi.

Obat tradisional atau suplemen herbal

Banyak orang berpikir obat tradisional atau herbal lebih aman daripada obat kimia. Sebenarnya, ada banyak produk herbal yang belum diuji secara klinis tentang keamanannya untuk kesehatan dan kesuburan. Oleh karena itu, jika Bunda berencana untuk hamil, jangan ragu untuk bertanya tentang penggunaan obat herbal dengan dokter Anda.

 

Kesimpulan

Menghentikan penggunaan beberapa obat yang dapat memengaruhi kesuburan pria dan wanita selama program hamil sangat penting. Kualitas sperma, produksi sel telur, dan keseimbangan hormon reproduksi dapat terganggu oleh penggunaan obat-obatan tertentu, termasuk obat hipertensi, kortikosteroid, antidepresan, hipertiroidisme, anti-inflamasi, antipsikotik, dan suplemen herbal.

Sebelum mengonsumsi obat apa pun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda untuk memastikan program kehamilan Anda berjalan dengan baik. Peluang untuk mendapatkan kehamilan yang sehat dapat meningkat jika Anda menjaga kesehatan reproduksi Anda dan menghindari penggunaan obat-obatan yang berpotensi berbahaya.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-2025-02-18T131958.916.png
18/Feb/2025

Pasangan suami istri seringkali melihat program kehamilan atau promil sebagai perjalanan yang penuh harapan sekaligus tantangan. Pasangan harus mempersiapkan diri secara fisik dan mental untuk meningkatkan kemungkinan hamil. Saat menjalani program ini, orang sering mengalami stres dan tekanan psikologis, dan jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat mengurangi peluang keberhasilan.

Penelitian oleh Alemayehu Bedaso, Ph.D., menemukan bahwa mendapatkan dukungan sosial yang baik dapat membantu mengurangi risiko gangguan mental selama kehamilan. Selain itu, penelitian oleh Mona Al-Mutawtah, Ph.D., menemukan bahwa pengalaman sosial yang positif, yang mencakup dukungan dari pasangan dan lingkungan sekitar, berperan besar dalam meningkatkan kesejahteraan mental selama persiapan kehamilan.

 

Bagaimana Cara Menghilangkan Stres Saat Program Hamil Menurut Ahli

Saling Menjaga Perasaan Pasangan

Pasangan harus dapat berbicara satu sama lain dengan baik selama promil. Suami dan istri harus saling menghormati perasaan satu sama lain. Alemayehu Bedaso, Ph.D., menyatakan bahwa elemen psikologis seperti suasana hati yang buruk dapat memengaruhi kualitas hubungan suami istri. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui kapan pasangan dapat berinteraksi dengan baik.
Hubungan fisik dan emosional akan berjalan lebih baik ketika suasana hati baik. Ini meningkatkan kualitas hubungan dan meningkatkan kemungkinan program kehamilan berhasil. Bottom of Form

Menjadi Pendengar yang Baik

Stres selama promil sering kali disebabkan oleh tekanan dari orang-orang di sekitar Anda, seperti teman dan keluarga. Salah satu cara terbaik untuk mendukung pasangan dalam situasi seperti ini adalah menjadi pendengar yang baik.

Studi yang dilakukan oleh Mona Al-Mutawtah, Ph.D. menemukan bahwa wanita yang merasa didukung secara emosional oleh pasangan mereka dan lingkungan sekitar mereka mengalami tingkat stres yang lebih rendah selama kehamilan. Akan membantu pasangan mengurangi tekanan jika mereka meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah satu sama lain dengan cara yang tidak mengganggu.

Rencanakan Liburan Bersama

Tidak ada salahnya merencanakan liburan singkat bersama pasangan meskipun sedang menjalani promil. Studi menunjukkan bahwa perubahan suasana dapat membantu Anda merasa lebih baik dan kurang stres selama kehamilan. Ahli menyarankan pasangan untuk pergi ke tempat yang tenang dan menikmati waktu bersama tanpa distraksi. Liburan dapat membantu mengalihkan pikiran dari stres yang terkait dengan hamil dan memberikan kesempatan untuk lebih menikmati hubungan mereka tanpa distraksi.

Pilih Lingkungan yang Mendukung

Selama kehamilan, kesehatan mental seseorang dapat sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang positif. Dukungan sosial yang kuat dari teman dan keluarga dapat membantu pasangan merasa lebih percaya diri dan optimis, kata Alemayehu Bedaso, Ph.D. Berhubungan dengan pasangan lain yang telah berhasil mendapatkan anak juga dapat menjadi inspirasi. Mendapat dukungan dari orang yang menyadari perjuangan Anda akan meningkatkan semangat dan optimisme Anda.

Salurkan Hobi dan Minat Positif

Melakukan aktivitas yang Anda sukai dapat membantu Anda mengelola stres saat hamil. Mona Al-Mutawtah, Ph.D. menemukan bahwa wanita yang terlibat dalam kegiatan yang menghibur memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah saat mempersiapkan kehamilan. Aktivitas seperti membaca, melukis, atau mendengarkan musik dapat membuat Anda merasa lebih baik dan lebih rileks. Aktivitas ini juga membantu mengalihkan perhatian dari tekanan yang ditimbulkan oleh program hamil.

 

Pentingnya Keseimbangan Fisik dan Mental

Ahli menekankan bahwa perencanaan kehamilan memerlukan persiapan fisik dan mental. Anda dapat membuat tubuh dan pikiran Anda lebih siap untuk proses kehamilan dengan mengelola stres dengan baik. Jika Anda ingin memiliki anak, Anda harus dapat berbicara dengan pasangan Anda dengan baik.

Jangan ragu untuk mendapatkan bantuan dari profesional kesehatan mental jika Anda mengalami tingkat tekanan yang luar biasa. Dengan bantuan profesional, Anda akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang cara terbaik untuk mengendalikan stres.

 

Kesimpulan

Saat menjalani program kehamilan, stres adalah hal yang wajar, namun jika tidak dikelola dengan baik, dapat berdampak negatif pada kemungkinan kehamilan Anda berhasil. Untuk mengurangi stres selama promil, ahli menyarankan untuk menjaga komunikasi yang baik dengan pasangan, menjadi pendengar yang baik, merencanakan liburan bersama, memilih lingkungan yang mendukung, dan menyalurkan hobi dan minat positif.

Keseimbangan fisik dan mental sangat penting selama kehamilan. Dimungkinkan untuk meningkatkan kesejahteraan emosional dengan mendapatkan dukungan sosial dari pasangan, keluarga, dan lingkungan sekitar. Jangan ragu untuk menghubungi ahli kesehatan mental jika Anda mengalami tingkat stres yang berlebihan. Pasangan dapat menjalani program hamil dengan lebih santai dan optimis jika mereka dapat mengendalikan stres mereka.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


artikel-15.png
15/Feb/2025

Salah satu hormon gonadotropin yang diproduksi oleh kelenjar pituitari otak adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini sangat penting untuk proses pubertas dan fungsi seksual yang normal.

Salah satu jenis hormon gonadotropin yang dibuat oleh kelenjar pituitari otak pria dan wanita adalah luteinizing hormone (LH). Hormon ini dilepaskan sebagai tanggapan terhadap rangsangan gonadotropin-releasing hormone (GnRH), yang dilepaskan oleh hipotalamus otak.

Jumlah LH berubah-ubah, terutama selama siklus menstruasi. Oleh karena itu, kadar LH yang tinggi atau rendah pada satu titik tidak selalu berarti sesuatu yang buruk atau buruk. Namun, bila kadar LH terus-menerus rendah, ini dapat menandakan bahwa kelenjar pituitari tidak membuat jumlah LH yang diperlukan untuk mendukung perkembangan organ seksual dan proses reproduksi yang normal.

 

Apa itu Gonadotropin?

Sebelum membahas lebih jauh tentang kekurangan hormon LH, mari kita memahami hormon gonadotropin. Dua hormon gonadotropin utama, follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH), diproduksi oleh kelenjar pituitari otak dan memicu perkembangan proses pubertas.

Pada anak perempuan, kedua hormon ini memberi sinyal ke ovarium untuk memproduksi estrogen dan progesteron. Selanjutnya, kedua hormon ini memicu perkembangan payudara, ovulasi, menstruasi, dan perubahan lain, termasuk pertumbuhan tinggi badan yang cepat dan perubahan bentuk tubuh. Hormon-hormon ini juga merangsang ovarium untuk memproduksi sejumlah kecil testosteron, yang menyebabkan pertumbuhan rambut di pubis (area kemaluan), rambut ketiak, dan jerawat. Anak perempuan ini biasanya mencapai pubertas antara usia 8 dan 12 tahun.

Hormon gonadotropin memberi sinyal kepada testis, atau buah zakar, untuk memproduksi hormon testosteron dan memulai produksi sperma pada anak laki-laki. Testosteron sendiri menyebabkan penis dan testis membesar, rambut di wajah meningkat, dan suara menjadi lebih dalam. Ini juga menyebabkan perubahan tubuh lainnya, seperti pertumbuhan tinggi badan dan pertumbuhan massa otot yang cepat. Anak laki-laki ini biasanya mencapai pubertas antara usia 9 dan 14 tahun.

Jika kadar hormon gonadotropin FSH atau LH rendah atau rendah, anak-anak tidak akan memasuki masa pubertas atau mengalami hambatan perkembangan pubertas selama masa remaja. Namun, sampai anak siap untuk memasuki masa pubertas, kadar hormon tersebut tidak perlu ditambahkan atau diganti. Namun, hormon seks, seperti testosteron untuk anak laki-laki atau estrogen dan progesteron untuk anak perempuan, akan diberikan untuk menginisiasi dan mempertahankan perkembangan seksual selama masa pubertas.

 

Apa yang Menyebabkan Rendahnya LH atau Kekurangan LH?

Kekurangan LH dapat berasal dari keturunan atau didapat. Faktor-faktor yang menyebabkan kekurangan LH dapat diidentifikasi lebih jauh berdasarkan jalur produksinya, yaitu apakah gangguan terjadi di hipotalamus atau di kelenjar pituitari. Karena sel-sel awalnya identik, kekurangan LH hampir selalu bersamaan dengan kekurangan FSH.

Penyakit hipotalamus

Sindrom Kallmann Ini adalah penyebab kekurangan LH yang bersifat bawaan, yang seringkali disertai dengan penurunan kemampuan untuk mendeteksi bau melalui hidung, yang disebut hiposmia, atau anosmia. Mutasi pada gen KISS1, yang berfungsi sebagai pengatur utama hormon reproduksi, menyebabkan kondisi ini. Mutasi ini menyebabkan sel-sel dan saraf-saraf gonadotropin-releasing hormone (GnRH) tidak berkembang, yang menghentikan produksi LH dan FSH. Ini tampaknya menunjukkan bahwa pengidapnya tidak mengalami pubertas atau karakteristik seksual sekunder lainnya.

Mutasi pada subunit beta LH. Mutasi yang terjadi di bagian ini membuat subunit beta atau reseptor LH tidak aktif. Akibatnya, kurangnya aktivitas LH yang diperlukan untuk memicu ovulasi menyebabkan amenore dan infertilitas. Kadar LH yang tinggi dapat dilihat lebih tinggi daripada yang normal, tetapi hormon yang bermutasi tidak bekerja dengan baik.

Hipogonadisme hipogonadotropik idiopatik (IHH) berarti tidak berkembangnya organ seks karena masalah pada kelenjar pituitari atau hipotalamus. Di sisi lain, hipogonadisme adalah kondisi di mana testis pria atau ovarium wanita hanya memproduksi sedikit atau sama sekali tidak hormon seks. Pelepasan LH dan FSH yang diinduksi GnRH tidak terjadi pada IHH secara keseluruhan atau sebagian. Kondisi ini tidak terlalu umum dan dapat terjadi pada pria dan wanita.

Hipogonadisme hipogonadotropik karena stres Kondisi ini disebabkan oleh tekanan yang terjadi pada hipotalamus akibat latihan berat badan dan penurunan berat badan yang ekstrem. Kadar hormon corticotropin-releasing hormone (CRH) meningkat dalam kondisi ini, yang menghentikan pelepasan GnRH dari hipotalamus. Akibatnya, kadar FSH dan LH rendah, yang menyebabkan amenore atau menstruasi tidak ada.

 

Apa yang Menyebabkan Gangguan Pituitari?

Kurangnya hormon LH yang disebabkan oleh gangguan pituitari sangat beragam, dan mencakup hiperprolaktinemia, tumor pituitari, sindrom Sheehan, infeksi dan peradangan, trauma, dan cedera pada pembuluh darah otak.

  • Hipoprolaktinemia. Prolaktinoma, tumor pituitari yang menghasilkan hormon prolaktin, biasanya menyebabkan kondisi ini. Kadar hormon prolaktin yang tinggi akan menghambat pelepasan hormon FSH dan LH dari pituitar anterior, yang menyebabkan hipogonadisme, inferilitas, dan galaktorea (keluarnya cairan susu dari puting payudara, yang tidak terkait dengan produksi ASI pada masa menyusui).
  • Sindrom Sheehan adalah keadaan di mana perdarahan yang sangat besar selama persalinan menyebabkan kematian sel pada kelenjar pituitari. Kelenjar ini menghasilkan semua hormon yang menurun atau bahkan tidak ada panhipopituitarisme). Hipogonadisme hipogonadotropik disebabkan oleh kekurangan hormon reproduksi seperti FSH dan LH.

 

Apa Gejala yang Menunjukkan Defisiensi LH?

Secara umum, kekurangan LH menyebabkan ovarium menghasilkan lebih sedikit sel telur dan hormon estrogen; pada pria, kekurangan LH menyebabkan testis menghasilkan lebih sedikit sel sperma dan hormon testosteron. Selain itu, ini akan menyebabkan kelelahan dan penurunan libido. Selain itu, kondisi ini menghalangi pasangan untuk memiliki anak atau mengalami infertilitas. Proses pubertas, yang menyebabkan perubahan fisik, mungkin tidak terjadi pada anak-anak. Gejala kekurangan LH dapat berbeda pada laki-laki dan perempuan tergantung pada kelompok usia mereka.

 

Diagnosis kekurangan LH

Dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan apakah kekurangan LH ada atau tidak. Mereka akan merekomendasikan pemeriksaan seperti:

  • Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar hormon-hormon yang diproduksi oleh kelenjar pituitari (FSH, LH) dan yang diproduksi oleh kelenjar-kelenjar yang dikontrol oleh hormon pituitari, seperti kelenjar tiroid. Pemeriksaan ini dapat menunjukkan apakah kadar hormon yang rendah merupakan hasil dari kelenjar pituitari yang tidak berfungsi dengan baik.
  • Tes yang memicu hormon. Tes ini dapat dilakukan di lab atau di fasilitas khusus untuk memeriksa kadar hormon tertentu. Tes ini mengevaluasi tingkat hormon tertentu baik sebelum maupun setelah mengonsumsi obat-obatan yang mendorong produksi hormon dalam tubuh.
  • gambar otak Tumor pituitari dan masalah lainnya pada kelenjar ini dapat ditemukan melalui magnetic resonance imaging (MRI) atau computed tomography (CT) scan otak.
  • Tes untuk menghidu Tes ini dilakukan untuk mendiagnosis anosmia jika ada kemungkinan sindrom Kallmann terkait dengan kekurangan LH.

 

Bagaimana Mengatasi Kekurangan LH?

Terapi untuk kekurangan hormon LH bergantung pada sumbernya, usia, jenis kelamin, dan status fertilitas yang diinginkan.

Terapi untuk Defisiensi LH pada Pria

Terapi pengganti testosteron pada anak laki-laki pada usia prapubertas akan menginduksi pubertas dan perkembangan karakteristik seksual sekunder. Terapi pengganti testosteron dapat diberikan dalam bentuk koyo transdermal, gel, suntikan intramuskular, atau obat minum, dan harus dimulai pada usia 12 hingga 14 tahun.

Terapi hormon pengganti dapat memperbaiki gejala dan tanda hipogonadisme pada pria yang telah mengalami pubertas. Penggantian testosteron juga membantu mengobati kondisi lain yang disebabkan oleh kekurangan hormon ini. Ini termasuk anemia, penurunan kepadatan tulang, atrofi otot, yang berarti otot mengecil, dan perubahan suasana hati atau kemampuan kognitif.

Pemberi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) dapat meningkatkan kesuburan pria yang menginginkan keturunan. Ada berbagai macam gonadotropin yang tersedia untuk pengobatan dan efeknya bervariasi. Sebelum sel sperma mulai terbentuk (spermatogenesis), terapi biasanya membutuhkan waktu hingga dua tahun.

Metode Pengobatan untuk Defisiensi LH pada Wanita

Terapi hormon pengganti dengan estrogen eksternal akan memicu pubertas dan perkembangan payudara pada anak perempuan yang belum mencapai pubertas. Oral estradiol, oral estrogen terkonjugasi, gel, dan koyo transdermal adalah beberapa bentuk obat yang dapat digunakan untuk terapi hormon pengganti ini. Usia ideal untuk memulai terapi estrogen bergantung pada individu, termasuk usia, usia tulang, tinggi badan absolut, dan masalah psikososial.

Proses ovulasi harus terjadi pada wanita yang ingin memiliki keturunan. Untuk wanita yang kekurangan hormon LH, terapi pengganti estrogen harus dikombinasikan dengan pemberian hormon gonadotropin sintetis yang dapat berupa human chorionic gonadotropin (HCG) atau human menopausal gonadotropin (HMG). Lonjakan drastis kadar LH di tengah siklus menstruasi normal menyebabkan ovulasi.

Wanita dengan hipogonadisme hipogonadotropik yang dikaitkan dengan stres biasanya mengalami peningkatan gejala setelah faktor yang menyebabkan stres dihilangkan. Kenaikan berat badan juga dapat memulihkan kondisi ini jika penurunan berat badan dan jaringan lemak yang signifikan telah terjadi.

Ketidakseimbangan hormon LH yang disebabkan oleh kelainan pada pituitari diobati sesuai dengan penyebabnya dan ketidakseimbangan hormon yang terkait. Misalnya, hiperprolaktinemia akibat adenoma pituitari diobati dengan agonis dopamin dan biasanya berhasil. Berbeda dengan prolaktinoma yang tidak dapat diobati, pembedahan dan pemantauan yang ketat diperlukan.

Untuk memulai terapi hormon ini, seseorang harus pergi ke dokter setiap empat hingga enam bulan sekali. Terkadang, penyesuaian dosis diperlukan untuk memastikan bahwa perubahan tidak terlalu lambat atau terlalu cepat. Untuk alasan yang sama, pada beberapa kunjungan rutin ini, pemeriksaan darah dan rontgen tangan kiri akan dilakukan untuk mengetahui usia tulang. Dosis hormon yang tetap dapat ditentukan setelah proses pertumbuhan dan pubertas ini selesai. Kunjungan juga menjadi lebih lama, setiap enam hingga dua belas bulan.

Hingga dewasa, terapi pengganti hormon seks (estrogen pada wanita dan testosteron pada pria) diberikan. Pemberian hormon jelas memberi manfaat bagi kehidupan normal di masa dewasa, meskipun tidak mengancam jiwa jika terapi ini dihentikan. Di akhir masa dewasa, baik individu maupun tim medis yang merawat dapat mempertimbangkan untuk mengurangi atau menghentikan terapi pengganti hormon seks.

Dengan terapi hormon pengganti, setiap orang dapat memiliki perkembangan dan fungsi seksual yang normal ketika mereka dewasa. Namun, kurangnya LH dan gonadotropin secara umum akan memengaruhi kemampuan untuk memiliki keturunan di masa depan, jadi setiap orang dengan kondisi ini harus berkonsultasi dengan ahli fertilitas jika mereka berencana untuk memiliki keturunan.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.