fbpx
Senin - Jumat08:00-14:00Sabtu08:00-13:00Call us 081336865595

Semakin Bertambah Usia, Bagaimana Nasib Kualitas Ovum Kita?

April 14, 2025 by markbro0
artikel-2024-02-06T112627.998.png

Tubuh Bunda mengalami berbagai perubahan seiring bertambahnya usia, termasuk perubahan dalam hal reproduksi. Perubahan yang paling signifikan adalah perubahan pada ovum atau sel telur.

Jumlah ovum, atau sel telur, yang dimiliki Bunda berkurang seiring bertambahnya usia, dan penurunan kualitas sel telur ini dapat memengaruhi kemungkinan program hamil berhasil, karena ovum yang berkualitas tinggi sangat penting untuk proses pembuahan.

Apakah usia benar-benar memengaruhi kualitas ovum Bunda? Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik, mari kita lihat bagaimana usia memengaruhi kualitas ovum dan bagaimana hal itu berdampak pada program hamil.

 

Usia dan Kualitas Ovum

Seiring bertambahnya usia, kualitas dan kuantitas ovum (sel telur) Bunda cenderung menurun. Kuantitas dan kualitas ovum yang sudah ada sejak lahir ini terus berkurang seiring waktu, yang dapat memengaruhi peluang keberhasilan program hamil.

Berbagai faktor, termasuk usia, riwayat operasi ovarium, dan adanya masalah pada ovarium (seperti tumor), memengaruhi kualitas ovum. Gambar berikut menunjukkan kualitas ovum berdasarkan usia:

Usia 20  tahun

Bunda berada di puncak kesuburannya pada usia ini. Sel telur tetap berkualitas tinggi, dan risiko komplikasi kehamilan seperti diabetes atau hipertensi juga rendah. Saat ini adalah saat yang tepat untuk merencanakan kehamilan.

Usia 30 tahun

Pada usia ini, jumlah dan kualitas ovum sudah mulai menurun, meskipun peluang kehamilan masih ada, kualitas ovum yang menurun dapat mempengaruhi keberhasilan pembuahan dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa diri secara teratur ke dokter untuk memastikan kesehatan reproduksi Anda dan kualitas ovum Anda.

Usia 40 tahun

Peluang untuk hamil secara alami berkurang karena jumlah dan kualitas ovum sudah sangat berkurang pada usia 40 tahun. Risiko kehamilan, seperti keguguran, dan bayi yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, meningkat juga. Untuk meningkatkan kemungkinan mereka untuk hamil, banyak ibu yang memilih menjalani program hamil seperti inseminasi buatan atau bayi tabung (IVF).

Kualitas sperma terbaik terjadi pada usia 25 hingga 40 tahun, dan kualitas ovum terbaik terjadi pada usia 24 tahun. Mengetahui tentang pengaruh usia terhadap kualitas ovum dapat membantu Bunda merencanakan kehamilan dengan lebih baik dan mempersiapkan tindakan yang diperlukan untuk menjaga kesuburan mereka.

 

Risiko Kehamilan di Usia Lanjut dan Kualitas Ovum

Kualitas ovum sangat berpengaruh terhadap keberhasilan kehamilan, terutama di usia lanjut. Kualitas dan jumlah ovum yang tersisa menurun dengan usia Bunda, yang meningkatkan risiko kehamilan:

Menurunkan jumlah ovum

Jumlah ovum Bunda menurun seiring bertambahnya usianya. Jumlah sel telur yang tersisa di usia dua puluh sudah jauh lebih sedikit daripada di usia tiga puluh. Penurunan ini terus meningkat di usia empat puluh. Jumlah kecil ini dapat menyulitkan proses pembuahan.

Menurunnya kualitas ovum

Kualitas ovum juga berkurang seiring usia. Ovum yang lebih tua berisiko mengalami kerusakan kromosom, yang dapat mempengaruhi perkembangan embrio setelah pembuahan.

Risiko terkena keguguran meningkat

Karena kualitas ovum menurun di usia 40 tahun, kemungkinan keguguran meningkat.

Risiko kelahiran bayi dengan kondisi tertentu

Risiko melahirkan bayi dengan kondisi tertentu, seperti sindrom Down, meningkat pada usia lanjut karena kualitas ovum menurun sebagai akibat dari masalah kromosom yang lebih sering terjadi pada ovum yang lebih tua.

Menurunkan kemungkinan hamil

Peluang Bunda untuk hamil secara alami menurun seiring bertambahnya usia karena kualitas dan jumlah ovum menurun. Namun, dengan teknologi reproduksi seperti inseminasi buatan (IVF), peluang untuk hamil tetap ada.

Peran-peran dari pemeriksaan rutin

Pemeriksaan rutin sangat penting bagi bunda yang berusia 35 tahun ke atas. Dokter dapat memantau kesehatan ovum dan memberi saran tentang program hamil yang tepat. Dengan perencanaan yang baik dan dukungan medis yang tepat, Bunda dan Ayah tetap dapat memiliki peluang yang sehat untuk hamil, meskipun ada risiko yang lebih besar di usia lanjut.

 

Menjaga Ovum Sehat Meskipun Usia Bertambah

Bagi ibu hamil yang berencana untuk hamil atau promil, sangat penting untuk menjaga kesehatan ovum meskipun usia bertambah. Meskipun kualitas ovum cenderung menurun seiring bertambahnya usia, ada beberapa cara untuk mempertahankan kesehatan sel telur. Berikut adalah beberapa saran sederhana yang dapat diikuti Bunda:

Makanan yang sehat

Untuk mendukung kesehatan ovum, mengonsumsi makanan bergizi sangat penting. Bunda dapat berkonsentrasi pada makanan yang kaya akan antioksidan, seperti biji-bijian dan buah-buahan hijau, yang dapat melindungi sel telur dari kerusakan.

Olahraga rutin

Menjaga keseimbangan hormon dan kesehatan tubuh secara keseluruhan sangat membantu dengan berolahraga secara teratur. Jalan kaki, yoga, atau berenang adalah contoh olahraga ringan yang dapat dipilih oleh ibu.

Hindari situasi stres

Bunda dan Ayah dapat mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau hobi yang menyenangkan untuk mengurangi stres, karena stres berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan kesehatan ovum.

Cukup tidur

Untuk menjaga kesehatan ovum, tidur yang cukup dan berkualitas penting untuk menjaga keseimbangan hormon.

Hindari konsumsi rokok dan alkohol

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, bunda disarankan untuk menghindari konsumsi rokok dan alkohol karena keduanya dapat merusak kualitas ovum. Rokok mengandung nikotin dan bahan kimia beracun lainnya yang dapat mengganggu fungsi ovarium Bunda, merusak DNA dalam sel telur, dan mengurangi jumlah cadangan ovarium.

Untuk menjaga kesehatan reproduksi, meningkatkan peluang kehamilan, dan mendukung perkembangan janin yang sehat, adalah penting untuk menghindari rokok dan alkohol, karena keduanya dapat mengganggu keseimbangan hormon, mengganggu proses ovulasi, dan meningkatkan risiko infertilitas.

Periksakan diri Anda secara teratur

Bunda dapat melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk memastikan bahwa ovumnya dalam kondisi baik dan untuk mendapatkan saran yang tepat tentang bagaimana memulai kehamilan. Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, Bunda dapat mempertahankan kesehatan ovumnya meskipun usia terus bertambah, meningkatkan kemungkinan program hamil.

Sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika Bunda berusia di atas 35 tahun dan berencana untuk hamil bersama ayah. Ini dilakukan agar Bunda dapat mendapatkan panduan yang tepat dan dukungan medis yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan yang sehat.

 

Jika Anda membutuhkan bantuan seputar program hamil, mengatasi infertilitas, dan program bayi tabung, Anda bisa kunjungi Signum Fertility Clinic untuk mendapatkan pelayanan yang Anda butuhkan.

Untuk informasi lebih lanjut bisa hubungi kami di:

081336865595

Atau kunjungi langsung Signum Fertility Clinic di Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.31-35, Pacar Keling, Kec. Tambaksari, Surabaya


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


Copyright by SignumFertility 2025. All rights reserved.